Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


SEKOLAH                    : 
MATA PELAJARAN   : Bahasa Indonesia
KELAS                          : X
SEMESTER                 : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :
  • Berbicara ; 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.
B. KOMPETENSI DASAR :
  • 2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.
C. MATERI PEMBELAJARAN :
          Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
  • penggunaan sapaan
  • penggunaan diksi
  • penggunaan struktur kalimat
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

No Indikator Pencapaian kompetensi Nilai Budaya/karakter bangasa Kewirausahaan/ekonimo kreatif
1 Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
  • Bersahabat/ komunikatif
  • Tanggung jawab
  • kepemimpinan
2 Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat

3Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman

4
Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai



E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat:
  1. Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
  2. Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat dan sesuai dengan kondisi.
  3. Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
  4. Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai
F. METODE PEMBELAJARAN :
  1. Penugasan
  2. Diskusi
  3. Tanya Jawab
  4. Unjuk kerja
  5. Ceramah
  6. Demonstrasi
G. STRATEGI PEMBELAJARAN


Tatap Muka
Terstruktur

Mandiri
Mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi
Siswa dapat Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

NOKegiatan Belajarnilai budaya dan karakter bangsa
11.  Kegiatan Awal :
     - Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini. 
belajar dan komunikatif
22.  Kegiatan Inti :
  • Eksplorasi
          Dalam kegiatan eksplorasi :
  1. Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas)
  • Elaborasi
          Dalam kegiatan elaborasi,
  1. Berperan sebagai moderator atau pembawa acara  untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.
  2. Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman
  •  Konfirmasi
           Dalam kegiatan Konfirmasi
  1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
  2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. Tanggung jawa
tanggung jawab
33. Kegiatan Akhir :
  • Refleksi
          Dalam kegiatan refleksi
  1. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
  2. Penugasan Bersahabat/ komunikatif Refleksi
bersahabat dan komunikatif

I. ALOKASI WAKTU :
  •  4 x 40 menit 

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN : 
  • Buku teks yang terkait 
  • Buku pendamping :
  1.  (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus. 
  • Buku pendamping:
  1.  Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006. 
  • Media cetak/ elektronik/CD
  • Tuturan langsung 

K. PENILAIAN : 

Jenis TagihanBentuk Instrumen
  • Tugas Individu
  • Ulang

  • Uraian bebas
  • Pilihan Ganda
  • Jawaban Singkat



 
                                                                                                                     Mengetahui, 2011

 Kepala Sekolah                                                                                         Guru Mata Pelajaran


  NIP.                                                                                                              NIP.

SEPASANG BOLA MATA

Rona wajah meratap di altar kebahagiaan
Beraroma gincu berirama syahdu
Mengukir senyum terbalut kepuraan
Terselimuti gaun bermahkota

Wajah lugu berhiaskan jejaring rasa
Menyembunyikan kesedihan di balik jubah kuning
Meronta-ronta naik di altar kebahagiaan
Gincu berlalu bersama kristal bening
Potret si kembang duduk bersama pangeran

Bola mata di bawah altar kebahagiaan
Berbinar memandang gaun diemaskan
Menyelam ke dalam samudra merah jambu
Menemukan noktah merah merona
Rupanya si kembang meronta menelusuri lilitan duri

Duhai kembang bergaun diemaskan
Terbanglah engkau bersama waktu yang terus menari
Mengarungi semesta bersama tarian jiwa
Lenyapkan kerisauanmu akan binarnya sepasang bola mata

Sepasang bola mata tetap tersenyum
Dan akan tetap melukis senyuman
Meski dengan warna yang retak

WANITA SHOLEHAH



Laksana rembulan...
Menyinari insan bumi.

Jika ia memandang...
Dunia seakan tergetar karena ketulusannya
Jika ia berkata...
Dunia seakan terlena karena kelembutannya.
Jika ia tersenyum...
Duniapun ikut tersenyum karena keikhlasannya.

Laksana pelita...
Tubuh terbakar demi sebuah pengorbanan.
Menjadi penuntun di tengah gemerlapnya dunia.

Laksana sahabiyah...
Langkah kakinya bagai langkah Fatimah.
Hidupnya penuh ketenangan jiwa.
Karena hatinya selalu berdzikir.

Dialah wanita sholehah..
Yang senantiasa menjadi penentu.
Akan sebuah perubahan dunia.

IKRAR

Mega bertebaran di langit jingga sore itu.
Senandung kata bernada terbawa angin
Yang menari di sela reranting.
Bersuara merdu bak perindu merindu.

Wajah manis duduk di altar ketermanguan.
Menikmati penantian dalam kesendirian.
Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah harap itu menjadi nyata.
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

Ikrar suci yang terlantun.
Menjadi saksi cinta abadi

ENTAH...



Entah...
Dalam dekapan rasa
Untuk berapa kali aku duduk di sini.
Entah...
Dalam dekapan rindu.
Berapa kali lagi aku akan di sini.
Saat ini...
Dengan segala asa.
Masih duduk di dermaga tua ini.
Entah...sampai kapan aku di sini
Mungkin...ya...mungkin.
Sampai tidak ada lagi dermaga
Di kota ini.
Entahlah...

SEPUTIH HATI untuk mu

saat ini aku akan pergi jauh.
demi kerinduanku yang semakin sangat..
demi sebuah pengabdian.
pada ayah bunda

jujur aku akui
aku masih mengingatmu...

Dan...
aku tak akan bisa melupakanmu.
Dan...yakinlah
aku akan menunggumu di dermaga.

RINDU


tuk kaka Itho,aswin...teman2 kohati

Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya

Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian

Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.

Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.

Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan

Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.
slamat tuk aswin sebagai kecab palu

Bagaimana kau akan tahu

Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Sedang jarak memisahkan aku denganmu

Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah berkata.

Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa ragu

Bagaimana....

Cinta Dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin hanya
suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kau sukai,
kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan
rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari
orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi
tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam
jarak waktu yang cukup lama.

“Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta… ada
perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang…. rasa yang tidak hilang
secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin
melihat orang yang disayanginya bahagia..
walaupun harus kehilangan.”

Benci Dan Bahagia


Dunia ini semakin sempit
Itu dan aku semakin ingin pergi
Tak ada satupun cahaya dalam hening
Hati membeku dan menjadi batu

Akankah semua itu tepati janji?
Ruang maaf di hati ini sudah tak muat di
Isi dengan omong kosong mereka
Zopfan pun semakin jauh

Kalau gembira datang memang aku butuh
Yang yakin pada kabar itu
Semakin jauh itu semakin aku
Iri pada mereka yang telah
Lama menjadi bahagia dengan segudang

Virus kebencian pada diriku
Andaikan nanti aku bisa melihat mimpi
Nyata pada rasa kebahagiaan dan
Yakin akan hari esok yang bahagia.


Aku Mau Kau Kembali



Jika ada satu kesempatan
Ku ingin kembali ke masa itu
Mencoba melangkah
Melewati hari dengan tawa
Kuingin kau tetap disini
Menemaniku setiap waktu
Ku ingin bisa habiskan lebih banyak hari denganmu
Aku ingin slalu ada tangan yang siap mengandengku
Suatu tempat yang slalu siap menjadi sandaranku saatku lelah
Tempat berbagi cerita tentang kisah sehari-hari
Dari hal biasa hingga yang luar biasa
Ketika ku menangis, kau bisa menenangkanku
Ketika ku tertawa, kau bisa tersenyum bahagia bersamaku
Alunan lagu dalam hatiku belum berhenti
Lagu rindu itu masih bergema di hati
Denting irama kasih itu masih terus berlanjut
Mencoba menyapa sisi hatimu disana
Mencoba memanggilmu kembali ke hatiku
Tidakkah kau lihat aku??
Tidakkah kau dengar lagu hatiku??
Kau pernah bilang..
Ketika kurindu..ku bisa memanggil namamu..
Hatiku terus memanggil namamu..
Bahkan sudah menjerit, berteriak..
Tak dengarkah kau??
Mengapa kau tak menoleh??
Lihatlah aku..dengar panggilanku…
Berlarilah ke arahku..
Genggam tanganku..
Rangkul aku..
Hapus air mataku..
Biar kita bisa melangkah bersama..
Biar kita bisa menulis kisah bersama…
Biar kita bisa melantunkan lagu bersama…
Biar melodi indah itu kembali tercipta, tersiar..
Hingga semuanya tahu..
Bahwa kau dan aku ada
Bahwa kita adalah satu..

Jumat, 01 Juni 2012

RINDU


tuk kaka Itho,aswin...teman2 kohati

Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya

Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian

Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.

Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.

Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan

Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.

ANGIN LAUT

   
    by Kuntowijoyo

    Perahu yang membawamu
    telah kembali
    entah ke mana
    angin laut mendorongnya ke ujung dunia
    Engkau tidak mengerti juga
    Duduklah
    Ombak yang selalu
    pulang dan pergi.
    Seperti engkau
    mereka berdiri di pantai
    menantikan
    barangkali
    seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.

KEINDAHAN ALAM

   
    Batapa indahnya alam in
    Laut berombak-ombak
    Awan berarak-arak
    Udara segar bertiup-tiup

    Aku berdiri di atas guning,
    Berdiri di bawah langit
    Untuk melihat keindahan alam,
    Keindahan dunia

    Aku mempertaruhkan nyawa,
    bertahan diri di atas guning
    Demi melihat keindahan alam
    keindahan ciptaan Tuhan

LAUT

   
    by Kuntowijoyo

    Siapa menghuni pulau ini kalau bukan pemberani?
    Rimba menyembunyikan harimau dan ular berbisa.
    Malam membunuhmu bila sekejap kau pejam mata.
    Tidak. Di pagi hari kautemukan bahwa engkau
    di sini. Segar bugar. Kita punya tangan
    dari batu sungai. Karang laut menyulapmu jadi
    pemenang. Dan engkau berjalan ke sana.
    Menerjang ombak yang memukul dadamu.
    Engkau bunuh naga raksasa. Jangan takut.
    Sang kerdil yang berdiri di atas buih itu
    adalah Dewa Ruci. Engkau menatapnya: menatap dirimu.
    Matanya adalah matamu. Tubuhnya adalah tubuhmu.
    Sukmanya adalah sukmamu. Laut adalah ruh kita
    yang baru! Tenggelamkan rahasia ke rahimnya:
    Bagai kristal kaca, nyaring bunyinya.
    Sebentar kemudian, sebuah debur
    gelombang yang jauh menghiburmu.
    Saksikanlah.
    Tidak ada batasnya bukan?

LAUT YANG RAMAI by Ayi Jufridar


Laut mendadak ramai
deburan ombak terseret angin
ke tengah samudera itu
sedang di bibir pantai
orang saja menari-nari

Laut mengundang sehamparan gunung samudera
datanglah dari penjuru segala
melihat kami menari
menjelang akhir sodorkan air
ketika tubuh bermandi peluh
tapi jangan suguhkan seudati*)
sebab ia sudah mati

Datang,
datanglah dari penjuru segala
ramaikan laut kami yang sepi
dengan lagumu yang sarat cinta

Karena Cinta



tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu